Edukasi
Pernah terpikir nggak, kalau kesehatan kulit sebenarnya juga bergantung pada kondisi pencernaanmu? Kulit dan usus punya peran yang mirip keduanya jadi “perisai” pertama tubuh yang berinteraksi langsung dengan dunia luar. Saat keduanya seimbang, tubuh terasa lebih kuat dan tampilan kulit pun lebih segar. Di balik itu, ada komunitas kecil yang bekerja tanpa henti: mikrobiota, kumpulan bakteri baik yang menjaga sistem imun, metabolisme, dan proses regenerasi sel tetap berjalan alami.
Para ahli menyebutnya gut–skin axis, yaitu hubungan dua arah antara usus dan kulit. Mikrobiota usus punya kapasitas metabolik luar biasa yang bisa mempengaruhi kondisi kulit melalui berbagai mekanisme biokimia. Metabolit yang dihasilkan, seperti short-chain fatty acids, mengalir lewat darah dan ikut menjaga keseimbangan fungsi kulit. Tapi saat keseimbangannya terganggu (dysbiosis), kulit bisa bereaksi mulai dari jerawat, dermatitis, hingga tampilan kusam yang sulit hilang.
Tubuh yang seimbang selalu berawal dari pilihan sederhana setiap hari. Pola makan yang kaya serat alami dari sayur, buah, dan biji-bijian membantu menjaga ritme pencernaan dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.
Sebaliknya, pola makan tinggi gula dan lemak jenuh dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Ketidakseimbangan inilah yang sering dikaitkan dengan meningkatnya peradangan ringan di tubuh, salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kondisi kulit dari waktu ke waktu.
Data dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 97% masyarakat Indonesia masih kurang asupan sayur dan buah harian. Padahal, dua sumber makanan ini kaya akan serat dan antioksidan yang membantu menjaga pencernaan tetap sehat serta mendukung keseimbangan tubuh secara menyeluruh
Kadang kita menyalahkan polusi atau kurang tidur saat wajah terlihat kusam. Padahal, penyebabnya bisa lebih dalam berawal dari keseimbangan tubuh yang terganggu.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikrobiota, baik di usus maupun di kulit, punya peran besar menjaga pertahanan tubuh. Saat keseimbangannya terganggu, sistem imun bisa melemah dan memicu peradangan ringan (low-grade inflammation) yang tampak di permukaan kulit. Ternyata, gangguan mikrobiota usus dapat mempercepat munculnya tanda kulit lelah, kering, hingga kusam karena proses regenerasi sel menjadi lambat.
Gut–skin axis bekerja secara dua arah, yaitu saat usus tidak seimbang, sinyal inflamasi dapat mempengaruhi metabolisme kulit, sementara kondisi kulit yang stres juga dapat mempengaruhi mikrobiota usus.
Memenuhi kebutuhan serat dari makanan maupun minuman adalah langkah sederhana tapi penting. Saat tubuh mencerna serat, terbentuk zat metabolit seperti short-chain fatty acids (SCFA) yang membantu menjaga lapisan pelindung kulit (skin barrier). SCFA dari usus dapat meningkatkan metabolisme dan diferensiasi sel keratinosit sel yang menjaga kulit tetap kuat dan lembap.
Kesehatan kulit juga sangat bergantung pada penyerapan vitamin dan mineral yang optimal di usus. Dengan asupan nutrisi tertentu seperti vitamin C, E, dan mineral seng berperan penting dalam menjaga elastisitas serta kekenyalan kulit.
Kekurangan serat bukan hanya membuat pencernaan tidak lancar, tapi juga menurunkan keberagaman mikrobiota. Kondisi ini bisa menurunkan fungsi pencernaan dan menurunkan kemampuan tubuh mengolah nutrisi penting bagi kulit. Sementara itu, mikroflora yang tidak seimbang dapat mengganggu metabolisme dan regenerasi sel kulit.
Dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus lewat pola makan tinggi serat, tidur cukup, dan manajemen stres dapat menjadi salah satu cara alami untuk mendukung kulit sehat dari dalam, bukan hanya mengandalkan skincare semata.
Kalau kamu ingin wajah tampak segar tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk skincare, rahasianya ada di hal-hal sederhana yang kamu lakukan setiap hari. Kesehatan kulit bukan cuma soal apa yang kamu oleskan di luar, tapi juga tentang apa yang kamu berikan ke tubuh dari dalam. Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif:
a. Konsumsi Serat Setiap Hari
Mengkonsumsi serat larut dan tidak larut secara seimbang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Serat larut membantu melembutkan tinja, sementara serat tidak larut mempercepat pergerakan tinja melalui usus. Kombinasi kedua jenis serat ini juga mendukung keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan jumlah bakteri baik yang membantu pencernaan dan menghasilkan metabolit bermanfaat untuk melawan peradangan serta membantu menjaga kesehatan kulit,.
Sumber serat yang baik dapat diperoleh dari sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta produk makanan dan minuman yang tinggi serat. Salah satunya adalah Fibe-Mini, sebuah minuman tinggi serat yang mengandung Polidekstrosa. Setiap botol Fibe-Mini dapat memenuhi sekitar 20% kebutuhan serat harian, dan produk ini dapat dikonsumsi setiap hari tanpa menimbulkan efek samping laksatif, seperti nyeri perut atau perut kembung.
b. Penuhi Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Vitamin B kompleks dan vitamin C dapat menjaga elastisitas kulit sehingga kulit akan tetap lentur dan membantu penyembuhan luka. Vitamin D dan E dapat membantu untuk menjaga kekencangan kulit. Kombinasi vitamin A, C, dan E memberikan efek antioksidan yang lebih baik untuk membantu menjaga tubuh dari masalah akibat paparan radikal bebas sehari hari, seperti paparan polusi dan sinar UV.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial (LA dan ALA), lemak tidak jenuh, serat, dan mineral dapat membantu kulit terlihat sehat.
Sumber vitamin dan mineral dapat ditemukan pada sayur, buah, produk hewani, dan minyak yang mengandung tinggi lemak tak jenuh serta produk suplemen kesehatan.
c. Cukupi Cairan Tubuh
Asupan air sehari-hari berperan penting bagi kesehatan kulit. Memenuhi kebutuhan cairan secara rutin dapat meningkatkan hidrasi kulit, sehingga kulit menjadi lebih lembab dan sehat.
Selain itu, memenuhi kebutuhan cairan yang dibarengi dengan penggunaan pelembab dapat membantu menjaga lapisan pelindung kulit (skin barrier), sehingga kulit tetap terlindungi dan sehat.
d. Tidur Cukup dan Kelola Stress
Waktu tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Kebiasaan tidur terlalu larut secara terus-menerus dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier), mengganggu struktur kulit, dan menurunkan keragaman mikrobiota alami pada wajah.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan berbagai perubahan pada kulit, seperti berkurangnya elastisitas dan hidrasi kulit sehingga kulit terasa lebih kering dan mudah mengelupas, pori-pori tampak lebih besar dan menonjol, serta warna kulit menjadi lebih kusam, terutama pada area mata, pipi, dan bibir. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi transparansi kulit dan aliran darah ke kulit sehingga wajah terlihat lelah.
Selain tidur dengan durasi yang cukup, terapi pikiran-tubuh (Mind-Body Therapies) dapat membantu memperbaiki kondisi kulit yang terganggu akibat stres, seperti rasa gatal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Kulit sehat tidak hanya diperoleh dari penggunaan skincare seperti krim atau serum, tetapi juga dari pola makan dengan gizi seimbang dan tubuh yang bersih serta sehat. Dengan mencukupi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral, tubuh dapat bekerja secara alami, sehingga membantu agar pencernaan lancar, metabolisme optimal, dan kulit sehat.
Fibe-Mini, yang mengandung serat Polidekstrosa, bisa jadi cara untuk bantu tubuhmu mencukupi kebutuhan serat harian sehingga tetap sehat.
Ingat, kulit sehat bukan tentang seberapa banyak kamu menutupinya, tapi tentang seberapa baik kamu merawatnya dari luar dan dalam tubuh.
Reference: